Monday, September 10, 2018

Mengubah Diri Sendiri



Ketika aku masih muda dan beban
Imajinasi tidak terbatas
Aku bermimpi mengubah dunia
Lalu, pada saat aku semakin dewasa dan lebih bijaksana
Aku menemukan bahwa dunia tidak mauberubah
Maka, aku pun merendahkan jangkauanku dan memutuskan
Untuk mengubah negaraku saja
Tapi kelihatannya hal ini terlalu berat
Saat aku mulai memasuki usia senja
Dalam satu upayaku yang terakhir
Aku bertekad untuk mengubah keluargu
 Yaitu orang-orang yang terdekat denganku, namun aduh,
Sedikitpun mereka tidak mau berubah
Dan kini, saat aku telah terbaring diranjang kematianku
Tiba—tiba aku tersadar
Kalau saja aku terlebih dahulu mengubah diri sendiri
Maka, dengan contoh itu akku mungkin bisa mengubah keluargaku
Lalu, dari inspirasi dan dorongan mereka
Tentu aku akan mampu menjadikan negaraku lebih baik, dan siapa tahu,
Aku mungkin bisa mengubah dunia
                                                                Tertulis di atas batu nisa seorang Uskup Anglikan
Westminster Abbey, 1100
(Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif,
Inovatif, dan Kreatif. Jakarta: Esensi Erlangga Group)

SENI



Foto oleh : Sari Handayani


Seni adalah sesuatu yang unik, bukan saja karena dapat mengekspresikan perasaan, melainkan juga karena memiliki kapasitas untuk meneliti seluruh dimensi kehidupan.
Seni mampu merangkul dimensi pengalaman manusia bahkan memberikan pengalaman yang dapat mengubah pengamat dan pencipta seni itu sendiri.
Seorang penulis masa kini, Martha Nussbum, telah mengembangkan topik ini lebih lanjut. Dalam The Therapy of Desire (khususnya pada bab Emotions and Ethical Health), ia membuktikan bahwa, selain seni memberikan arti manusia seutuhnya, seni juga merupakan dasar etika manusia. Selain itu, seni juga bagian yang penting sebagai dasar kebudayaan dan pendidikan karena merangsang pemikiran dan perasaaan yang melahirkan gagasan dan harkat. Selama rangsangan pemikiran dan perasaan itu timbul, ketabahan dan kesetiaan akan mewarnai setiap pemikiran dan perasaan seseorang.
Prospek kehidupan seni itu berpusat pada ekspresi dan komitmen serta pemenuhannya. Dengan demikian, fungsi seni di dalam kehidupan manusia adalah untuk menanggapi dan melahirkan ekspresi tentang fenomena aspek kreativitas Alloh yang ada pada manusia.

Sumber Buku : Hershberger, Anne Krabill. 2008. Seksualitas Pemberian Alloh. Jakarta: Gunung Mulia.

Kutipan Ir. Soekarno Bapak Presiden RI Ke-1, Bapak Berkharisma, Pemimpin yang Disegani Dunia

  1.    1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan ...