Thursday, May 16, 2019

Lalu aku?

16 November 2018



Setiap aku mengasihi diriku dalam kesusahan, kesulitan dan kesedihan.
Aku melihat kesusahan, kesulitan dan kesedihan yang lebih pilu dan yang aku rasakan.

Seperti seorang kakek yang mendorong gerobak esnya, tukang ojek yang mengais rezeki hingga larut malam bahkan hingga dini hari.

Para pekerja bangunan atau perbaikan jalan yang bertaruh nyawa, kotor, panas menyengat, keringat mengucur, tapi mereka berjuang keras demi mencapai harapan mereka.


Lalu aku......???

Aku terdiam dan hatiku berkecamuk mengutuk akal dan hati yang tak banyak bersyukur.

Saturday, May 11, 2019

Untuk apa aku hidup?




Untuk apa aku hidup?
Ya, untuk apa aku hidup?
Apakah hanya untuk memuaskan diri?
Memenuhi keinginan diri?
Hanya mengejar mimpi?
Jika orang yang kita kasihi sudah tiada, untuk apa aku hidup?
(Foto Q.S. Adz-Dzariyat: 56)

“My Graduation”


“My Graduation”

Sunday, 24 March 2019 

One of my great day in my life. I am so happy Allhamdulillah, cause in my graduation, my family is there for me, Mamah, Aa, Teteh, Maura Teh Ayi, Hauri dan Kean. Also, all of my friends comes and give me congrats. Allhamdulillah, i have friends who love me.

Thank Allah, to give me all your Rahmat. I believe if we do the best and we good to each other, there is someone who will love you too. Thank Allah caues you give me true friends in around me. I wish, i can give them the best too. Amin.

However, my father isn’t here to look his daughter graduate, but i believe that he knows cause You (Allah) will give him news about me.

I know that being bachelor degree can’t give you everything as you wish, but Allhamdulillah i can give my family is honor and they proud of me. I proud too to have them cause i can standing in my graduation because of them. I proud as youngest sister, as daughter, and Allhamdulillah in the night time and moment, Allah give me the best for my Skripsi Major Civic Education Fakulty Social Education in Yudisium event 2019.

I feel all people love me, thank Allah. You give me a lot of love, like friends who support me, and truly  i have great family who give me a lot of effect to struggle and help me everytime, and everything. Thank God (Allah) you always hear my wish and help me a lot. I am sorry if i always forgetting you, let to meet with You, and a bitte to chat with You. Don’t leave me Allah. Remember me always if i go so far from You. And protect my family please. Amin.



Nilai Pernikahan

Pernikahan memberikan rasa aman secara emosional dan psikologis bagi seseorang. Pernikahan juga memberi kesempatan untuk berbagi rasa, pengalaman, dan cita-cita (gagasan) dengan seseorang yang dicintai. (Rathus, dkk.: 412).

Dengan demikian, perkawinan mengizinkan (mengabsahkan) dan sekaligus membatasi hubungan seksual. Hal ini memperkenankan pasangan untuk menerima bahwa anak-anak yang dilahirkan oleh istri, juga merupakan milik suaminya. Perkawinan juga merupakan lembaga tempat anak-anak didukung dan disosialisasikan untuk menerima norma-norma keluarga dan budaya. Hal ini mengizinkan pengalihan kekayaan secara tertib dari satu keluarga dan generasi ke keluarga dan generasi lainnya. (Rathus, dkk.: 411).

Bila diperhatikan dengan sungguh-sungguh, maka janji-janji perkawinan itu sangat berarti dan tak terbatas.

Penyelidikan Perjanjian Baru mengungkapkan penegasan atas monogami dan perkawinan. Hanya ada pernyataan negatif tentang perzinahan. King James Version menggunakan kata fornication (perzinahan) untuk menggambarkan ketidaksucian atau segala jenis seks terlarang, termasuk hubungan seks di luar perkawinan. Perjanjian Baru meneguhkan perkawinan. Hubungan seksual ditempatkan secara tegas dalam konteks perkawinan.

Sumber : Hershberger, Anne Krabill. 2008. Seksualitas Pemberian Alloh. Jakarta: Gunung Mulia.

"Pergi"





17 Februari 2019
Hari ini begitu kelam
Berita yang menghujam kembali datang
Seseorang yang dikasihi kembali meninggalkan

            Rekaman itu seperti terputar kembali
            Cerita sedih yang menjejakkan pilu
            Yang menyerbu dan menghinggapi diri

Sakit yang terasa membasahi mata
Sesak terasa dan pilu menyapa yang tak mungkin meninggalkannya
Suatu waktu akan terjadi, bersiap untuk menerima yang terjadi

            Entah kapan itu terjadi
            Entah diri ini yang dijemput nanti
            Atau mereka yang dahulu pergi
                                                                                     
                                                                                      Wahai hati bersiaplah berkabung nanti
Wahai diri siaplah dijemput nanti

“Mamah”


 “Mamah”

Di bulan Desember ini tepatnya tanggal 22 dispesialkan buat ngucapin ucapan terima kasih ke mamah atas semua yang mamah kasih ke ai, teteh, dan aa.

Sebenarnya setiap hari adalah hari yang spesial buat inget sama mamah, apalagi ai jauh di Jakarta, sendiri dan udah lama banget jauh di sini sama mamah semenjak bapa ga ada.

Ai sangat bersyukur punya mamah yang sangat luar biasa buat ai. Mamah adalah panutan ai buat jadi wanita yang tangguh, wanita yang mandiri yang ga bergantung sama orang lain khususnya sama suami ai kelak. Itulah alasannya kenapa ai pengen sekolah tinggi dan fokus mengejar cita-cita ai, supaya sebagai wanita, ai ga direndahin.

Mamah adalah sosok wanita yang berani dan tangguh dalam menjalani hidup. Ai selalu mengambil pelajaran dari cerita-cerita mamah waktu kecil yang udah ga punya mama, yang udah sering jualan bantuin uwa yang hidup mengelana ke Pangandaran, Jakarta, Bandung, sampai akhirnya mamah nikah sama bapa.

Ai selalu belajar dari ketangguhan mamah dari kecil yang sabar dan berjuang buat jualan dari subuh sampai malam, sendiri di Sumedang, semenjak ai di Sumedang sendiri dan tinggal pindah-pindahan dari mulai ke rumah uwa iyah, wa yayar, dan lainnya. Ai jujur waktu itu ai kangen sama mamah ngerasa ditinggal, tapi ai juga sadar kalau mamah sama bapa lagi berusaha cari uang buat biayain ai dan teteh.

Ai bersyukur juga punya mamah yang setia dan sabar menghadapi bapa selama ini dengan begitu banyak kekurangan dan kesalahan bapa ke mamah. Dan mamah pada akhirnya mau memaafkan bapa dengan tulus, dan bahkan masih selalu mengingat dan merindukan bapa.

Ai bersyukur punya mamah yang selalu mendukung pendidikan anaknya dan memotivasi, meyakinkan ai untuk mengejar cita-cita ai. Walaupun sebenarnya secara materi keluarga kita ga mampu buat biayain kuliah, tapi dengan keyakinan, usaha dan kekuatan utamanya dari doa mamah dan bapa, Allhamdulillah ai bisa kuliah dengan beasiswa dan bisa melewati semuanya.

Ai juga bersyukur banget punya mamah yang udah ngelahirin dan mendidik aa, teteh, dan ai untuk menjadi adik kaka yang baik, akur, yang hatinya ga sulit, yang ga pelit sama orang lain, karena kita pun belajar dari mama dan bapa yang selalu berbagi sama orang lain dan menolong mereka.

Mamah adalah penguat ai, mamah adalah teladan ai, mamah adalah motivator ai, mamah adalah cita-cita ai. Selanjutnya setelah selesai kuliah di Jakarta. Cita-cita ai dulu mungkin S2 di luar negeri dengan beasiswa LPDP, namun setelah melihat mamah sakit-sakitan dan masuk rumah sakit dengan kondisi sampe ga bisa jalan, cita-cita ai berubah mah, ai ga mau lagi jauh dari mamah, ai bakal menyesal banget kalau ga bisa nemenin mamah dengan baik. Mamah yang udah ngerawat kami, dan berjuang buat aa, teteh, ai. Ai ga mau jauh dan malah nanti menyesal karena ga bisa ada di sisi mamah. Cita-cita ai selanjutnya yang utama setelah lulus adalah nemenin masa tua mamah, kerja di Bandung dan buat mamah dan keluarga bahagia.

Maafin ai ya mah, kalau dari kecil sampai sekarang ai nyusahin, ai banyak minta ini itu, ai anak yang pundungan, ai yang dulu sering komen makanan, ai yang masih buat mamah capek, khawatir, bahkan mungkin pernah nyakitin perasaan mamah, ai minta maaf yang sebesar-besarnya.

Mamah adalah mamah terbaik yang udah ngajarin ai banyak hal tentang perjuangan hidup. Semoga mamah sehat sealu, mamah jangan banyak pikiran dengan keadaan kami anak mamah, keadaan ai, teteh, aa, nanti gimana-gimananya kita semua anak-anak mamah kedepannya gimana serahin sama Allah, dan ada  Allah yang ngatur dan jagain. Mamah jangan banyak khawatir tentang masa depan kami nanti.

Mamah sehatin diri, mamah jaga pola makannya, mamah jangan kecapean dan lain-lain. Jangan banyak pikiran, beban, bebasin aja.

Semoga ai bisa bahagiain mamah, teteh, aa dan lainnya, ga berbuat hal yang memalukan buat keluarga. Semoga ai bisa menjadi wanita hebat seperti mamah, dan semoga ai, teteh, aa bisa menjadi anak yang sholeh-sholehah biar bisa jadi tabungan mamah dan bapa nanti di akhirat. Ai berdoa, semoga kita nanti sekeluarga dikumpulkan sama Allah di surga ya mah. Amin, juga bisa ketemu sama bapa lagi. Amin....


26 Desember 2018
Selamat hari Ibu ya Mah...
Maaf telat ngucapin.............*,*


Hi World, How Are You?


April 5, 2019
Hi World, How Are You?

I hope you fine there. Amin.
After my graduation, i stay with my family ini my sister house. Talking with my mom, take care my nephew, looking for a job in social media, etc., cooking what i want to do, learning korean, improve my english by watching film with english sub, hearing an english song, read e-book pdf, help my sister to packing her olshop, chatting with friends, posting what i want, made and prepare documents for applying a job.

Talking about job,
I am a fresh graduated and i have a idealism mission for teaching and payback to my country by sharing my skill with other, because i accept “Bidik Misi Scholarship” one of them in University of Jakarta. So, i can study in university as all people want. By that scholarship, i can study, follow interesting event, meet with great people, have a great experience, learning vocal and singing that is what i want to do so much di high school. It was like a dream for me to study in college, because if i haven’t get scholarship, i don’t know how can i survive there, i can study in university or not because i am not from rich family and can’t pay my tuition fee. That was one of my dream in reality.
Actually, i want to teaching in high school, ‘cause i wanna try to open my student mind, in right person. I want to give the right line, how to become a good citizen, follow the rules right, make them (students) understand and knowing good about how a great Indonesia principle, that is Pancasila. I have a mission for that, and also i want to make a vocal school for children ‘cause i loved singing a lot, i want to share what i know to them because i sad if i remember i can’t learning vocal or anything in the past because we haven’t chance and money.

I think, as someone who accept scholarship from my country, i have responsibility to payback for anything that i have to my country. And i remember the word i can find it in Insan Teladan Elementary School, that say “Education Is For Sharing Is Not For Selling” Sai Baba. So, i try to do that. I hope my mission become in real. Amin.

The Journey of My Life


Assalammualaikum, hi. My name is Sari Handayani. I was born in Bandung and i ever lived in Sumedang 4 years, Bogor 8 years and Jakarta 4,5 years. My father is Udeb Junaedi (Alm), he was born in Bandung and my mother is Onah Suhartinah, she was born in Sumedang. I have a brother, he is Cecep Kurniawan and a sister, she is Sri Widyastuti. I am a youngest child in our family. I have a niece from my brother, she is Mariyah Hauri Latifah, and i have a niece and nephew from my sister, she is Maura Eka Kurnia and Rakeyan Anaking Kahadean. Now, i lived in Bandung again. I lived with my mother and my sister family in Binong Jati. My brother lived with her wife in Banjaran.

Long ago, in Bandung, i was school in playgroup TK Nurul Sakinah, and then i was school in SDN Binong Jati until middle grade 1, ‘cause we have a trouble in economic, so our family move to Sumedang and try a new life there. I was stay there until grade 4 in SDN Gunung Datar. My parent starting a bussiness in Bogor and i lived alone from home to home my mother sister and brother in Sumedang for several month, because i wa alone there, finally my parent take me into Bogor. I started again with all of a new things there. I was school there in SDN Cipinang 2 from grade 5, then SMPN 1 Rumpin, and SMAN 1 Rumpin. Before my graduation, my father’s gone and my mother’s lived alone in Bogor for several month. But, at the same time Allhamdulillah i have a chance to school again in Univeristy of Jakarta and get scholarship from Bidikmisi, so after that i lived in Jakarta, living alone, haven’t family there, just alone. Because My Mother lived alone in Bogor, so my sister accompany my mother to move from Bogor to Bandung and stay with her. However i lived alone in Jakarta, but i am so thankful cause i have many things there, new friends, new family, great experience, many chance to grow up, meet and greet with great people, etc.


At my lovely dorm kayu jati V, Jakarta.


21 March 2019


Today i am so sad, i don’t know why i feel like this. Actually, i have a lot things in my mind. I feel confused. And in february until this month, many things cost i have to pay, for my Skripsi, my dorm, go to Bandung-Jakarta, my graduation, etc. It is hard to breath however it pay by my sister but i think so hard for that. I won’t to “load” to my family, but i can’t do that, because since i am sick, i can’t work and tired. I need to focus finishing my Skripsi, and Allhamdulillah that is finish in the right time.
My family and my sister help me a lot, i hope Allah always with our to help anything, to cover and finish our result. Amin. I am thankfully cause i have a sister who always help me anytime and support me. Thank Allah, you give me a lot, hopefully i can give the best for them and for pray to You. Amin.


Kutipan Ir. Soekarno Bapak Presiden RI Ke-1, Bapak Berkharisma, Pemimpin yang Disegani Dunia

  1.    1. Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan ...