NAPAS
Hahhhh...Hahhhh...Huhhfftt...Huffftt....Hahhhh....Huffttt..Hemmmmmmmmmmmmmmmm..
Kemudiann....
Suara tangis kecil melengking
terdengar dalam jarak dekat wanita yang sedang kelelahan itu....
Dan wanita itu tersenyum bahagia
dalam perjuangannya.
Pertemuan
Dokter... itukah bayiku....... (Terang ia pada layar).
Oh nak.. ibu dan ayah sangat
senang dengan hadirnya kamu. (Elus tangan sang ibu pada perutnya).
Kamu adalah kebahagiaan pelengkap
kami dikeluarga kecil ini. (Dekap sang ayah pada keduanya).
Berbulan
Aku tak nafsu makan, aku sulit
tidur, aku mual, badanku sakit, badanku lemas (Rasa Wanita yang akan menjadi
ibu itu).
Perasaanku mudah tersinggung, aku
ingin mendapat penuh perhatian......
Aku, ada hal yang berubah dariku
semenjak hadirnya ia dalam tubuhku (Orang-orang membicarakan hal itu dg ‘ngidam´atau memang gejala yang sering
dirasakan para calon ibu).
Berat badanku bertambah, badanku
kini mendua, dg kehadiranmu nak, aku harus membagi hidupku denganmu yang ada
dalam rahimku.
Sakitku Sirna, tak ku hiraukan,
dengan sabar penuh penantian dan harapan kami bisa segera bertemu denganmu nak.
Hari yang di Nanti
Hari itu....
Hal yang kami nanti hadir di dunia ini. Tangisan yang
berharga yang telah dihembuskan oleh-Nya dan dititipkan kepada kami untuk
mendidiknya. Nyawa lain yang hidup tumbuh dalam rahimku akhirnya datang ke
dunia ini dengan perjuangan sebuah napas, dan ia berharil pula datang ke dunia
ini dengan sebuah napas kehidupan yang Allah berikan untuk semata-mata
beribadah kepada-Nya.
Anakku.... Engkaulahh yang ku
perjuangkan dalam napasku
Engkaulah yang kami perjuangkan
dalam napas hidup kami
Anakku... Selamat datang dalam
kehidupan di bawah napas-Nya
Bernapaslah dengan hidup
untuk-Nya karena kita semua, ibu, ayah, dan kamu,akan kembali pada-Nya. (Cium
ayah dan ibu untukmu anakku, ‘Latifa
Hayyu Islamiddin’)
No comments:
Post a Comment